Mengenal Business Intelligence (BI)
Merlindawibowo.com – Business Intelligence (BI) mengidentifikasi peluang baru dan mengimplementasikan strategi yang efektif berdasarkan pengetahuan yang dalam dapat memberikan keunggulan kompetitif penjualan dan stabilitas jangka panjang bagi bisnis. BI terdiri dari strategi dan teknologi yang digunakan oleh perusahaan untuk menganalisa informasi bisnis. Teknologi BI menyediakan pandangan prediksi, terkini dan historis operasi bisnis.
Fungsi utama dari BI adalah reporting, analytical processing secara daring, analitik, data mining, process mining, complex event processing, manajemen kinerja bisnis, benchmarking, prediksi analitik, dan preskriptif analitik. Teknologi BI dapat menangani jumlah besar data yang terstruktur untuk membantu mengidentifikasi, mengembangkan dan menciptakan strategi peluang bisnis yang baru. Menurut penelitian sebelumnya, Business Intelligence (BI) adalah sekumpulan proses, arsitektur, dan teknologi yang mengubah data mentah menjadi informasi yang berguna dalam bentuk pelaporan, pemrosesan analitik online, analitik, penambangan data, complex event processing, manajemen kinerja bisnis, benchmarking, prediksi analitik dan komputasi analitik untuk mendukung dalam rekomendasi keputusan bisnis.
Selain itu, BI adalah suatu proses, alat teknologi yang mampu mengubah data menjadi informasi, informasi menjadi pengetahuan yang bermakna yang digunakan untuk merencanakan strategi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Selain meningkatkan profitabilitas dapat juga mengurangi risiko bisnis, dan meningkatkan Customer Relationship Management (CRM).
Baca juga : Topologi Business Intelligence
Business Intelligence sebagai Management Support
Business Intelligence dalam kaitannya sebagai management support terhadap data yang terstruktur dan data yang tidak terstruktur, merupakan proses mengintegrasikan dan menyatukan komponen-komponen untuk menangani data-data yang dapat dilihat pada kerangka kerja BI. Pendekatan tersebut akan dilakukan dengan tiga jenis pendekatan, yaitu mengintegrasikan data yang terstruktur dan tidak terstruktur, melakukan analisis koleksi data dan melakukan mendistribusikan hasil analisis ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan. Pendekatan tersebut diatas dapat memanfaatkan beberapa tools yangberupa Data Warehouse, Data Mining, Extraction Transformation Load (ETL), dan Online Analytical Processing (OLAP).
Sebuah data warehouse mengumpulkan data yang akurat, bersih dan rinci dari berbagai sumber untuk analisis secara lebih mendalam, sementara OLAP mendukung analisis multidimensi secara real time dan memungkinkan pengguna untuk menerapkan operasi seperti agregasi, pemfilteran, roll up dan drill down secara terperinci (misalnya produk, pelanggan, waktu, negara, dan wilayah) dan pivoting.
Menurut Kimball dkk (2013) terdapat sembilan tahap metodologi dan perancangan data warehouse. Berikut ini adalah lifecycle diagram menurut Kimball dkk (2013):
Sembilan tahapan metodologi dalam perancangan database untuk data warehouse menurut Kimball dkk (2013) antara lain: Technical Architecture, Product Selection and Installation, Dimensional Modelling, Physical Design, ETL Design and Development, BI Application Design, BI Application Development, Deployment, dan Maintenance. ETL adalah sekumpulan proses untuk mengambil dan memproses data dari satu atau banyak sumber menjadi sumber baru. Selain itu, server dashboard sebagai aplikasi front-end digunakan sebagai visualisasi data dan pemantauan kinerja dari manajemen. Hal ini memungkinkan pengguna untuk membuat grafik, bagan, widget dan ad hoc reports dan pembuat keputusan untuk melacak indikator kinerja utama bisnis.
Laporan dari IBM Smarter Planet pada tahun 2015 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu dua tahun terakhir 90% data dunia telah dibuat dan sebagian besar data yang dibuat berbentuk visual. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa BI dashboard dapat membantu pengguna untuk mengenali pola dan menafsirkan data lebih cepat (Suprata, 2019). BI dashboard ini merupakan fondasi untuk berbagai jenis aplikasi bisnis seperti pemantauan kinerja manajemen, perencanaan, penganggaran, peramalan, pelaporan keuangan, analisis, model simulasi, penemuan pengetahuan, dan pelaporan gudang data.
Baca juga : Mengenal Data Mining
Oleh karena itu, BI dashboard untuk kinerja perbankan dengan berdasarkan analisis dari produk yang ditawarkan kepada nasabah. Sistem ini dapat membantu pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan terkait strategi pengembangan produk bank yang potensial dan memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan. Dengan tampilan pelaporan dalam bentuk dashboard, kinerja dari perusahaan dalam penawaran produk perbankan dan proses pengambilan keputusan dapat dilaksanakan lebih cepat dan lebih akurat. BI dashboard memungkinkan manajemen perusahaan untuk menerima informasi yang valid dan aktual yang dapat disesuaikan, sangat mudah diakses, dan tersedia secara real-time. Selanjutnya, BI dashboard dibuat untuk menginformasikan pengambilan keputusan dan tindakan selanjutnya seperti peramalan atau prediksi. Tampilan dashboard yang efektif juga dapat mempercepat pengambilan keputusan perusahaan, melacak hasil kinerja, dan meningkatkan produktivitas.
Semoga bermanfaat!!