Notasi Kurung di dalam STACK

Daftar Isi

Stack atau tumpukan adalah bentuk khusus dari linear list. Pada stack, penghapusan serta pemasukan elemennya hanya dapat dilakukan di satu posisi, yakni posisi akhir dari list. Posisi ini disebut puncak atau top dari stack. Elemen stack S pada posisi ini dinyatakan dengan TOP(S).  Lebih jelasnya, bila stack S [S1, S2, …, ST], maka TOP(S) adalah ST. Banyaknya elemen stack S pada suatu saat tertentu biasa kita sebut sebagai NOEL(S). Jadi untuk stack kita diatas, NOEL(S) = T. Seperti halnya pada semua linear list, pada stack dikenal operasi penghapusan dan pemasukan. Operator penghapusan elemen pada stack disebut POP, sedangkan operator pemasukan elemen, disebut PUSH. Untuk menggambarkan kerja kedua operator di atas, berikut ini suatu contoh bermula dari stack hampa S[ ]

Ada 2 operasi dasar yang bisa dilaksanakan

a. Operasi Push (menyisipkan data)‏  memasukkan data ke dalam stack
b. Operasi Pop (menghapus data)‏  menghapus elemen yang terletak pada posisi paling atas dari sebuah stack
 

CONTOH PEMANFAATAN STACK
  1. Notasi Infix Prefix
  2. Notasi Infix Postfix

Pemanfaatan stack antara lain untuk menulis ungkapan dengan menggunakan notasi tertentu.

Contoh :

( A + B ) * ( C – D )‏

Tanda kurung selalu digunakan dalam penulisan ungkapan numeris untuk mengelompokkan bagian mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu.

Dari contoh ( A + B ) akan dikerjakan terlebih dahulu, kemudian baru ( C – D ) dan terakhir hasilnya akan dikalikan.

A + B * C – D

B * C akan dikerjakan terlebih dahulu, hasil yang didapat akan berbeda dengan hasil notasi dengan tanda kurung.

Keterangan

1.  Notasi Infix Prefix

Cara penulisan ungkapan yaitu dengan menggunakan notasi infix, yang artinya operator ditulis diantara 2 operator.

Seorang ahli matematika bernama Jan Lukasiewiccz mengembangkan suatu cara penulisan ungkapan numeris yang disebut prefix, yang artinya operator ditulis sebelum kedua operand yang akan disajikan.

Contoh :

Proses konversi

dari infix ke prefix :

= ( A + B ) * ( C – D )‏

= [ + A B ] * [ – C D ]

= * [ + A B ] [ – C D ]

= * + A B – C D

2. Notasi Infix Postfix

Cara penulisan ungkapan yaitu dengan menggunakan notasi postfix, yang artinya operator ditulis sesudah operand.

Contoh :

Proses konversi

dari infix ke postfix :

= ( 6 – 2 ) * ( 5 + 4 )‏

= [ 6 2 – ] * [ 5 4 + ]

= [ 6 2 – ] [ 5 4 + ] *

= 6 2 – 5 4 + *

Baca juga : Peluang Bisnis 2023

Baca juga : Peluang Bisnis Untuk Mahasiswa